Friday, July 10, 2020

Selena dan Rahasia-Rahasianya



Dimuat di Radar Cirebon edisi Sabtu, 11 Juli 2020


Judul               : Selena
Penulis             : Tere Liye
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Terbit               : Cetakan Pertama, 2020
Tebal               : 368 Halaman
ISBN               : 9786020639512

Lepas satu tahun berlalu sejak seri ketujuh, Komet Minor, rilis. Tahun ini, penulis menghadirkan lagi novel fantasy-adventure untuk pembaca setianya. Masih berkorelasi dengan novel di seri sebelumnya, Tere Liye membuat dua spin-off yang bertajuk Selena dan Nebula. Praktis, keduanya menahbiskan diri sebagai seri kedelapan dan kesembilan. Namun, kisah ini bukan lagi milik trio petarung itu—Raib, Selli, dan Ali, melainkan Tere Liya khusus menuliskan kedua novel ini untuk mengisahkan asal-usul orang tua Raib, masa lalu Miss Selena, dan satu klan yang tak mereka ketahui, Nebula.

Sebagai pembuka, di novel Selena, Tere Liye penuh mengisahkan masa muda guru Matematika trio petarung itu. Lahir dan besar sampai usia belasan tahun di Distrik Bulan Sabit, salah satu distrik di Klan Bulan, Selena tumbuh sebagai gadis tak menarik di keluarga miskin. Bahkan, Terel Liye sudah menerangkan di awal novel, bahwa Selena baru saja ditinggal pergi orang tuanya yang menderita sakit parah. Ini strategi bab pertama yang cukup baik, sebab Tere liye menghadirkan Selena yang yatim-piatu, tak menarik, punya segenap kelemahan menyangkut kekuatan, dan itu menjadi motor motivasi tokoh Selena untuk berkembang di kemudian hari.

Laiknya tokoh Harry di serial Harry Potter yang tumbuh di rumah pamannya. Wasiat yang diberikan ibu Selena pun serupa, gadis itu diminta datang ke keluarga pamannya di Kota Tishri, ibukota Klan Bulan. Namun tak serupa seperti keluarga paman Harry yang setengah mati membenci lelaki itu, paman dan bibi Selena cukup menyambutnya dengan baik. Kendati sekonyong Selena diperkerjakan oleh pamannya, Raf, itu murni buah dari tabiat lelaki itu yang gila kerja. Untungnya, pekerjaan yang dilakukan Selena ini menjadi momen yang cukup memengaruhi perkembangannya. Selena yang tak pernah sekolah, jadi mengerti ilmu perhitungan dengan baik. Dan yang terpenting, setidaknya di sinilah ia jadi tahu apa cita-citanya: Ia ingin bersekolah di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi.

Kendati untuk masuk ke sekolah itu adalah kemustahilan bagi Selena. Namun, kalimat kamu memiliki mata yang tajam, Selena. Jangan berkecil hati jika teman-temanmu mengolokmu, terpantri di benak gadis itu sejak ditinggal pergi orang tuanya. Pesan itu selalu melekat di dalam kepala Selena. Yang membuatnya tetap yakin, meskipun ia tak pandai menghilang atau mengeluarkan pukulan berdentum, ia masih mempunyai kelebihan yang langka. Matanya super tajam. Ingatannya tak berbilang bak ujung pisau. Berbekal keyakinan itu dan ambisi yang luar biasa tinggi, Selena pun mendaftarkan dirinya di sekolah paling elit di Klan Bulan itu. Usianya delapan belas tahun, dan ia telah bertekad untuk melanjutkan hidupnya di sana.

Kehidupan di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekilas mengingatkan kita akan Hogwarts di serial Harry Potter. Sekolah ini, selain elit, memiliki keunikan tersendiri. Lulusannya luar biasa, baik menjadi tokoh penting pemerintah maupun menjadi prajurit Pasukan Bayangan yang disegani. Di sinilah paruh akhir masa remaja Selena dihabiskan. Menyadari kemampuannya yang baik dalam hal mengingat dan mengamati, terang saja gadis ini ingin menjadi seorang pengintai yang hebat. Di samping itu, kemudian ia mengenal dua orang yang kelak menjadi karib terbaiknya, Mata dan Tazk.

Kendati harus menyesuaikan diri dengan pelajaran yang sebelumnya asing baginya, tetapi di sekolah inilah Selena tumbuh dan berkembang secara signifikan. Tere Liye memasukkan bidang-bidang keilmuan yang mengalusi cabang pelajaran di dunia nyata, dan itu membuat bagian kehidupan Selena di sekolah ini seseru kehidupan Harry di Hogwarts. Dosen-dosen yang mengampu setiap mata pelajaran, memiliki keunikan tersendiri. Setidaknya ini menjadi warna yang menyenangkan dalam tiap keseharian Selena. Begitu pula dengan persahabatannya dengan Mata dan Tazk, kelebihan yang dimiliki tiap pribadi mereka, menjadikan ikatan kuat terbentuk di antara mereka.

Lalu apa konflik  yang hadir di novel ini? Kiranya, perihal hubungan Selena dengan tokoh Tamus yang membuatnya gadis itu teribat dalam satu rencana besar, yang kelak akan memengaruhi masalah-masalah besar di konstelasi dunia paralel-lah yang dapat disoroti. Novel ini memberi pengisahan, awal mula dari segenap kejadian yang ada di seri sebelumnya, yang harus dihadapi oleh trio petarung itu. Sebermula dari misi perkamen yang dicari Selena, kiat menerjemahkannya, demi tercapainya misi pencarian Tamus mencari Buku Kehidupan, Selena tak sadar telah masuk dalam rencana-rencana besar seseorang. Rencana ini, setidaknya dapat dipahami, bermaksud menyambut satu era yang penting, ialah era yang dipimpin para pemilik kekuatan.

Novel ini tidak bisa tidak, menjadi bagian penting dari keseluruhan serinya. Tere Liye secara baik, menambal sisi yang menjadi lubang sejak seri awal, Bumi, hadir kepada pembaca. Strategi yang dipakai pun cukup brilian. Tere Liye menghadirkan tambalan itu lewat tokoh yang selama ini dianggap hanya sebagai tokoh pembantu. Namun sebenarnya, tokoh Selena ini menyimpan kunci penting dari permasalahan dunia paralel dan masa lalu tokoh Raib.
Dan harus diakui, novel ini mengesankan. Sebab kendati alurnya yang lambat, tiap-tiap bagiannya mengisap untuk terus diikuti. Dan seperti yang dibilang tadi, satu kejutan tersimpan di akhir cerita. Ini menjadi pemantik yang kuat untuk menumbuhkan keinginan membaca seri selanjutnya, Nebula.
Share:

0 comments:

Post a Comment