Wednesday, August 8, 2018

Puisi - Padamu yang Pergi

Bersamanya, yang pernah singgah di hati.

Padamu yang Pergi

Untukmu,
yang pernah menyulut bara renjana di dada,
yang pernah mempercayai hati untuk kujaga.
Untukmu,
yang pernah mengirim rindu untuk kuderita,
yang pernah membelah waktu untuk berdua.

Terima kasih.
Untuk kesempatan mencintai
dengan janji suci sampai mati.
Untuk saat saat bersama
ketika kita membagi duka,  merangkai bahagia.
Untuk kiriman rindu yang menemaniku
saat sepi menjamu waktu.

Maaf,
untuk perhatianmu yang justru ku anggap berlebihan
serta kasihmu yang sering kuabaikan.
Maaf,
jika hatiku sering membuatmu cidera
sedang hatimu serasa kupenjara.
Maaf,
atas diriku yang tak sadar
telah menelantarkan cintamu yang mengakar.

Dahulu, memanglah salahku.
Diammu kusangka kau telah bosan.
Jarak yang melebar kukira cintamu yang pudar.

Aku tak mengerti.
Mengapa berpaling kulakukan dengan mudah,
sementara dirimu menungguku dengan tabah.
Mengapa cinta itu makin kulepaskan,
sementara sekuat tenaga kau mencoba ‘tuk bertahan.
Mengapa kubaru merasa bersalah,
setelah kau memutuskan untuk menyerah.

Kau pergi menyisakan arah untuk kugapai lagi.
Namun sayang, hatimu tak lagi membuka diri.

Kini.
Sesalku menumpuk di dada karena cerita kita berakhir nestapa.
Janji hingga akhir hayat tinggal angan-angan yang tak terwujudkan.
Kisah manis kita tertinggal di kepala berbingkai kenangan.
Dan rindu masih menjamah malam-malam tanpa gegap-gempita.

Darimu kumasih belajar,
untuk mencintai sekaligus melepas pergi.

Juli, 2018


Share:

0 comments:

Post a Comment