Thursday, August 23, 2018

Puisi - Pohon Baru dalam Kepalaku


Pohon Baru dalam Kepalaku

Kemarin pagi, kusemai satu benih
di rimba kenangan dalam kepalaku.
Tepat di sebelah pohonmu yang telah
lama mengakar di situ.

Masih sama.                                               
Pohonmu tumbuh subur;
Daundaun merimbun penuh peristiwa;
Rantingranting menjuntai memisahkan masa;
Sulursulur yang membelit kita dari waktu ke waktu;
Dan akarakar yang menyimpan anganangan masa lalu.

Pohonmu selalu kujaga, kurawat. Kautahu?
Dedaun yang kering kubuang, agar kubisa menikmati kenangan dengan tenang.
Reranting rusak kubakar hingga jadi abu, karna itu menghambat jalan kisah di pohonmu.
Serta tak lupa, tiap malam, kubawa keluar rumah, bermandikan pijar candra
kusiram pohonmu dengan air mata.

Selepas menyiramimu,
pada malammalam yang sunyi,
sang bayu menggamit dedaunanmu,
gemerisik gesekan daun dan ranting.
Kita tertawa, berjalan, bercanda, dari daun ke daun,
menyebrangi rantingranting,
bergelantungan di juntaian sulursulur waktu.

Aku mengenangmu.

Kemarin siang, benih yang baru kusemai mulai tumbuh.
Ia akan menjadi satu di belantara
kenangan dalam kepalaku.
Bersama pepohonan lain di situ.
Ya, ia tumbuh di sebelah pohonmu.
Kurasa, ia akan jadi pohon yang mengakar dalam sepertimu,
punya daun yang indahindah,
ranting yang menguatkan,
dan sulur yang saling mengikat erat.

Tadi malam, sebuah daun merekah di rantingnya.
Tadi malam, maaf, aku tak menyiram pohonmu dengan air mata.


Lampung, 24 Agustus 2017.
Share:

0 comments:

Post a Comment